Tampilkan postingan dengan label masyarakat. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label masyarakat. Tampilkan semua postingan

Angka Kecelakaan Mudik Lebaran 2025 Turun Drastis, Pemerintah Apresiasi Kedisiplinan Masyarakat

 

Angka Kecelakaan Mudik Lebaran 2025 Turun Drastis, Pemerintah Apresiasi Kedisiplinan Masyarakat



Jakarta, 13 April 2025 – Masa mudik dan arus balik Lebaran 2025 membawa angin segar dalam upaya peningkatan keselamatan transportasi nasional. Menteri Perhubungan, Dudy Purwagandhi, secara resmi mengumumkan bahwa jumlah kecelakaan lalu lintas selama periode angkutan Lebaran tahun ini mengalami penurunan signifikan sebesar 34,31 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Data yang dirilis oleh Integrated Road Safety Management System (IRSMS) Korlantas Polri mencatat sebanyak 4.640 kejadian kecelakaan terjadi selama periode 21 Maret hingga 11 April 2025. Angka ini turun tajam dari tahun 2024 yang mencatat lebih dari 7.000 kecelakaan dalam periode yang sama.

“Penurunan ini merupakan kabar yang sangat menggembirakan bagi kita semua. Ini menunjukkan bahwa kesadaran dan kedisiplinan masyarakat dalam berlalu lintas semakin meningkat,” ujar Menhub Dudy dalam konferensi pers penutupan Posko Pusat Angkutan Lebaran 2025 di Jakarta, Sabtu (12/4/2025).

Pergerakan Kendaraan dan Penumpang Meningkat

Sementara itu, arus kendaraan pribadi yang keluar dan masuk wilayah Jakarta melalui jalan tol juga mengalami peningkatan. Kementerian Perhubungan mencatat total volume kendaraan selama periode mudik mencapai 7.095.675 kendaraan, naik sebesar 8,48 persen dibandingkan tahun lalu.

Peningkatan ini, menurut Dudy, tidak serta-merta memperburuk kondisi lalu lintas. Justru sebaliknya, kecepatan rata-rata kendaraan di ruas tol Jakarta-Cikampek (arah Semarang) naik dari 76,06 km/jam pada 2024 menjadi 83,66 km/jam di tahun 2025. Waktu tempuh dari Semarang ke Jakarta pun berhasil ditekan dari rata-rata 5 jam 44 menit menjadi hanya 5 jam 7 menit, mencerminkan peningkatan efisiensi perjalanan sebesar 10,7 persen.

Lonjakan Pengguna Angkutan Umum

Dalam sektor angkutan umum, tercatat adanya peningkatan jumlah penumpang secara nasional. Sebanyak 27.505.543 orang memanfaatkan moda transportasi umum untuk mudik tahun ini, naik 8,50 persen dari tahun 2024. Lonjakan ini menandakan kepercayaan publik yang semakin tinggi terhadap layanan transportasi umum nasional.

Secara keseluruhan, pergerakan masyarakat selama Lebaran 2025 tercatat mencapai lebih dari 358 juta perjalanan. Namun, jumlah individu yang melakukan mobilitas, baik intra-provinsi maupun antar-provinsi, mengalami sedikit penurunan. Tercatat sebanyak 154,6 juta orang melakukan perjalanan, turun 4,69 persen dibanding tahun lalu yang menyentuh angka 162,2 juta orang.

Tantangan Selama Masa Angkutan Lebaran

Walau secara umum Lebaran 2025 berlangsung lebih kondusif, beberapa insiden dan gangguan tetap menjadi catatan penting. Cuaca ekstrem dan aktivitas vulkanik dari beberapa gunung api di Indonesia sempat mengganggu kelancaran perjalanan, khususnya moda udara dan laut. Gangguan operasional akibat hujan deras, kabut tebal, serta abu vulkanik membuat sejumlah penerbangan dan pelayaran mengalami penundaan.

Di sektor darat, terjadi kecelakaan yang menonjol di Gresik, sementara pada moda kereta api, beberapa kendala teknis menyebabkan keterlambatan jadwal. Beberapa insiden juga tercatat, seperti kendaraan yang tertemper kereta api di wilayah Sumatera Barat, Sumatera Selatan, dan kembali di Gresik.

Sementara itu, sektor transportasi laut mengalami musibah kecelakaan kapal di sekitar perairan Lombok, yang saat ini tengah ditangani oleh pihak terkait guna mengetahui penyebab dan mencegah kejadian serupa di masa mendatang.

Langkah Lanjutan Pemerintah

Menhub Dudy menyampaikan bahwa pemerintah akan terus memperkuat sinergi antar-lembaga untuk meningkatkan keselamatan, kenyamanan, dan efisiensi transportasi nasional. Evaluasi menyeluruh akan dilakukan untuk memastikan bahwa berbagai kendala yang terjadi selama mudik tahun ini dapat diminimalisir atau bahkan dihilangkan pada tahun-tahun berikutnya.

“Kami akan menjadikan temuan-temuan dan data tahun ini sebagai bahan evaluasi yang konstruktif. Tujuan kita jelas, yaitu memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat Indonesia yang ingin berkumpul dengan keluarganya di hari yang fitri,” pungkas Dudy.

Malam Minggu, 30 Maret 2025 – Senin, 31 Maret 2025: Antara Kesenangan dan Kenyataan

Malam Minggu, 30 Maret 2025 – Senin, 31 Maret 2025: Antara Kesenangan dan Kenyataan

beritapekanbaru.com


beritapekanbaru.com -Malam Minggu selalu punya cerita. Entah itu tentang anak muda yang menghabiskan waktu dengan teman-temannya, pasangan yang menikmati momen kebersamaan, atau justru seseorang yang memilih rebahan sambil nonton serial favorit. Yang pasti, malam Minggu selalu punya suasana yang berbeda dari hari-hari lainnya.

Malam ini, kota terasa lebih hidup. Jalanan penuh dengan motor dan mobil yang berlalu lalang. Di sudut-sudut kota, kafe dan tempat nongkrong dipenuhi oleh obrolan hangat dan tawa lepas. Ada yang asyik bermain gitar di pinggir jalan, ada yang menikmati secangkir kopi sambil diskusi, dan ada juga yang sibuk mencari jajanan kaki lima untuk memuaskan selera malamnya.

Namun, di sisi lain, ada juga yang lebih suka menikmati malam Minggu dengan cara yang lebih tenang. Mungkin dengan membaca buku, menulis di jurnal, atau sekadar mendengarkan musik sambil menikmati keheningan malam. Tak semua orang perlu berada di luar rumah untuk merasakan indahnya malam Minggu.

Bagi sebagian orang, malam Minggu juga bisa menjadi momen refleksi. Waktu yang tepat untuk mengingat kembali apa yang telah dilakukan selama seminggu terakhir, kesalahan yang mungkin dibuat, serta pencapaian kecil yang patut disyukuri. Momen ini bisa jadi waktu yang pas untuk menyusun rencana baru atau sekadar menata kembali semangat untuk menghadapi hari-hari ke depan.

Ada juga mereka yang merasa malam Minggu adalah waktu yang paling menyebalkan. Bagi para pejuang LDR, malam Minggu sering kali membawa rasa rindu yang lebih dalam. Bagi mereka yang sedang patah hati, malam Minggu bisa terasa lebih sepi dibanding hari-hari biasa. Tidak semua orang merayakan malam Minggu dengan keceriaan, tetapi setiap orang punya cara tersendiri untuk menghadapinya.

Tapi, seperti yang kita tahu, malam Minggu tak berlangsung selamanya. Waktu terus berjalan, dan tiba-tiba saja Senin sudah di depan mata.

Saat matahari mulai terbit pada Senin pagi, realita kembali menyapa. Alarm berbunyi, tugas dan tanggung jawab menunggu. Rasa malas sering kali datang menyergap, membisikkan godaan untuk tidur lima menit lagi. Tapi, kehidupan harus berjalan. Mau tidak mau, kita harus bangkit dan menghadapi hari.

Senin sering kali dianggap sebagai hari yang berat. Setelah akhir pekan yang menyenangkan, kembali ke rutinitas rasanya seperti menabrak tembok realitas. Tapi, jika dipikir-pikir, Senin bukan musuh yang harus ditakuti. Justru, Senin adalah kesempatan baru untuk memulai sesuatu dengan lebih baik. Mungkin awal pekan ini bisa diisi dengan semangat baru, rencana baru, dan harapan baru.

Ada cara-cara sederhana untuk membuat Senin terasa lebih ringan. Misalnya, dengan menyiapkan segala sesuatu sejak Minggu malam, seperti pakaian kerja, sarapan yang praktis, atau bahkan menyusun daftar tugas yang harus diselesaikan. Mendengarkan musik yang menyenangkan saat pagi hari juga bisa membantu membangun mood yang lebih positif.

Selain itu, kita bisa mengubah cara pandang terhadap hari Senin. Daripada menganggapnya sebagai beban, mengapa tidak melihatnya sebagai awal dari petualangan baru? Bisa jadi, Senin adalah hari di mana kita bertemu orang-orang baru, mendapatkan peluang menarik, atau bahkan mengalami kejutan menyenangkan yang tidak terduga.

Malam Minggu dan Senin adalah dua sisi kehidupan yang saling melengkapi. Yang satu penuh dengan kebebasan dan kegembiraan, sementara yang lainnya mengajarkan kita tentang tanggung jawab dan kedewasaan. Keduanya perlu dinikmati, karena hidup ini bukan hanya tentang bersenang-senang, tapi juga tentang bertumbuh dan menjalani hari dengan penuh makna.

Jadi, selamat menikmati sisa malam Minggumu. Dan ketika Senin tiba, hadapilah dengan senyum. Karena siapa tahu, justru di hari yang kamu anggap berat ini, ada sesuatu yang indah menunggu di depan.

KPK Ungkap Skandal Korupsi Besar di Riau Lima Pejabat dan Pengusaha Jadi Tersangka

KPK Ungkap Skandal Korupsi Besar di Riau Lima Pejabat dan Pengusaha Jadi Tersangka

beritapekanbaru.com


beritapekanbaru.com- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menunjukkan komitmennya dalam pemberantasan korupsi dengan menetapkan lima orang sebagai tersangka dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi terkait pembangunan flyover di Simpang Jalan Tuanku Tambusai–Jalan Soekarno Hatta, yang merupakan proyek di bawah Pemerintah Provinsi Riau pada Tahun Anggaran 2018.

Kelima tersangka tersebut antara lain YN, yang menjabat sebagai Kepala Bidang Pembangunan dan Jembatan Dinas PUPR Provinsi Riau, sekaligus berperan sebagai Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK). Selain itu, terdapat GR selaku konsultan perencana, TC yang merupakan Direktur Utama PT Semangat Hasrat Jaya, ES sebagai Direktur PT Sumbersari Ciptamarga, serta NR yang menjabat sebagai Kepala PT Yodya Karya (Persero) Cabang Pekanbaru.

Dalam konstruksi perkara ini, KPK mengungkap bahwa pada Januari 2018, YN diduga melakukan penyusunan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) tanpa dasar yang jelas. Penyusunan HPS tersebut dilakukan tanpa perhitungan detail, tidak didukung oleh data ukur yang valid, serta tidak mempertimbangkan perubahan desain gambar proyek. Hal ini menyebabkan perubahan nilai kontrak yang tidak sesuai dengan prinsip akuntabilitas.

Selain itu, dalam pelaksanaan proyek, ditemukan adanya pemalsuan data serta tanda tangan dalam dokumen kontrak. Bahkan, beberapa pekerjaan dalam proyek tersebut disubkontrakkan tanpa memperoleh persetujuan dari PPK terlebih dahulu. Parahnya lagi, nilai kontrak yang disepakati jauh lebih tinggi dibandingkan hasil analisis harga satuan yang semestinya digunakan. Akibat dari perbuatan tersebut, negara mengalami kerugian yang diperkirakan mencapai Rp60,8 miliar dari total nilai kontrak proyek sebesar Rp159,3 miliar.

Sebagai konsekuensi dari perbuatannya, para tersangka dijerat dengan Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 3 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001. Selain itu, mereka juga didakwa berdasarkan Pasal 55 ayat (1) ke-1 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.

Kasus ini menjadi salah satu contoh nyata bahwa sektor pengadaan barang dan jasa merupakan area yang sangat rawan terhadap praktik korupsi. Untuk mengantisipasi hal tersebut, KPK terus melakukan upaya pencegahan melalui berbagai mekanisme, salah satunya adalah Monitoring Centre for Prevention (MCP). Instrumen ini bertujuan untuk memberikan pendampingan kepada pemerintah daerah agar setiap proses pengadaan dapat berjalan secara transparan, akuntabel, serta berdampak positif bagi pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.

Keberadaan MCP diharapkan mampu mempersempit celah terjadinya praktik korupsi, sehingga proyek-proyek pembangunan yang dibiayai oleh negara benar-benar dapat memberikan manfaat bagi masyarakat luas. Dengan demikian, upaya pemberantasan korupsi tidak hanya berfokus pada aspek penindakan, tetapi juga mencakup langkah-langkah preventif yang lebih sistematis dan berkelanjutan.

KPK juga menyoroti pentingnya peran masyarakat dalam mengawasi proyek-proyek yang menggunakan dana negara. Partisipasi publik sangat diperlukan untuk memastikan bahwa proses pembangunan berlangsung sesuai dengan aturan yang berlaku. KPK mengimbau agar masyarakat melaporkan setiap indikasi penyimpangan yang mereka temui dalam proyek-proyek pembangunan di daerahnya.

Selain itu, kasus korupsi dalam pengadaan barang dan jasa seperti ini tidak hanya berdampak pada keuangan negara, tetapi juga pada kualitas infrastruktur yang dibangun. Dengan adanya praktik korupsi, kualitas pekerjaan sering kali dikorbankan demi keuntungan pribadi, yang pada akhirnya merugikan masyarakat. Infrastruktur yang dibangun dengan cara yang tidak transparan cenderung memiliki daya tahan rendah, berpotensi menyebabkan kecelakaan, dan membutuhkan perbaikan dalam waktu singkat, yang pada akhirnya membebani anggaran negara lebih lanjut.

Sebagai langkah lanjutan, KPK terus melakukan koordinasi dengan berbagai pihak untuk memperkuat sistem pengadaan barang dan jasa agar lebih transparan dan akuntabel. Salah satu strategi yang dilakukan adalah digitalisasi sistem pengadaan, yang dapat meminimalisir interaksi langsung antara pihak-pihak terkait, sehingga potensi penyimpangan dapat ditekan. Selain itu, peningkatan kapasitas aparat penegak hukum dan auditor dalam mendeteksi indikasi korupsi juga menjadi fokus utama dalam pemberantasan korupsi di sektor ini.

Dengan semakin meningkatnya upaya pencegahan dan penindakan terhadap tindak pidana korupsi, diharapkan tercipta tata kelola pemerintahan yang bersih, transparan, dan berorientasi pada kepentingan masyarakat. Masyarakat pun diharapkan semakin sadar akan pentingnya integritas dalam setiap aspek pembangunan, sehingga dapat turut serta dalam mengawal kebijakan-kebijakan pemerintah demi kesejahteraan bersama.

Dua Truk Terjebak Banjir di Lubuk Ogung-Langgam, Evakuasi Tertunda Hingga Sepekan

 Dua Truk Terjebak Banjir di Lubuk Ogung-Langgam, Evakuasi Tertunda Hingga Sepekan

beritapekanbaru.com


beritapekanbaru.com -Banjir yang melanda kawasan jalan Lubuk Ogung-Langgam, Kabupaten Pelalawan, Riau, menyebabkan dua unit truk terjebak di tengah genangan air. Insiden ini bermula ketika sopir nekat menerobos banjir, namun akibat tingginya air yang mencapai hampir satu meter, kendaraan tersebut mogok dan tidak dapat dievakuasi hingga lebih dari sepekan.

Kejadian ini menjadi viral di media sosial setelah foto dan video yang menunjukkan kondisi kedua truk tersebut tersebar luas. Salah satu kendaraan merupakan truk box, sementara satu lainnya adalah truk bak terbuka yang biasa digunakan untuk mengangkut hasil perkebunan sawit. Keduanya terjebak di tengah jalan dengan mesin yang sudah terendam air banjir.

Kronologi Kejadian

Kapolsek Langgam, Iptu Alferdo Krisnata Kaban, mengungkapkan bahwa kedua kendaraan tersebut pertama kali terjebak banjir pada tanggal 21 Desember 2023. Saat itu, sopir mencoba menerobos genangan air yang diperkirakan masih berkisar antara 30 hingga 50 sentimeter. Namun, semakin jauh melaju, ketinggian air terus meningkat hingga akhirnya mencapai hampir satu meter, menyebabkan mesin kendaraan mati total.

“Pada tanggal 21 Desember lalu, dua unit truk jenis bak terbuka dan box mencoba melintasi jalan yang terendam banjir. Awalnya ketinggian air masih sekitar 30 hingga 50 sentimeter, tetapi semakin ke dalam, air semakin tinggi hingga akhirnya mesin kendaraan mati di tengah perjalanan,” ujar Iptu Alferdo Krisnata Kaban pada Sabtu (30/12/2023).

Setelah mesin mati, sopir berulang kali mencoba menyalakan kendaraan, namun upaya tersebut tidak membuahkan hasil. Genangan air yang semakin dalam membuat mesin kendaraan semakin terendam, mengakibatkan mogok total dan sulit untuk diperbaiki di lokasi.

Dampak Banjir di Wilayah Langgam

Selain menyebabkan kendaraan terjebak, banjir di wilayah Langgam juga berdampak pada kehidupan masyarakat. Data dari pemerintah kecamatan menunjukkan bahwa ratusan rumah warga telah terendam air. Beberapa desa yang terdampak banjir antara lain Desa Langgam dan Desa Tambak, yang merupakan kawasan rawan banjir akibat tingginya curah hujan serta luapan sungai di sekitar wilayah tersebut.

Tidak hanya permukiman warga, sejumlah fasilitas umum juga terdampak banjir. Beberapa sekolah mengalami gangguan operasional karena halaman dan ruang kelas terendam air. Posyandu, koperasi, dan berbagai fasilitas desa lainnya juga terdampak, membuat pelayanan kepada masyarakat terganggu. Bahkan, beberapa tempat ibadah seperti masjid dan musala ikut terendam banjir, menyulitkan warga untuk beribadah dengan nyaman.

Upaya Penanggulangan dan Evakuasi

Menanggapi kondisi ini, pemerintah kecamatan bersama Polsek Langgam telah mendirikan Posko Siaga Bencana Banjir yang terletak di depan kantor camat lama. Posko ini berfungsi sebagai pusat koordinasi untuk memberikan bantuan kepada warga yang terdampak serta mengawasi situasi banjir di kawasan tersebut.

Untuk membantu warga yang terisolasi akibat banjir, personel dari Polsek Langgam turut dikerahkan dalam upaya penyelamatan dan pendampingan masyarakat. Salah satu langkah yang dilakukan adalah menyediakan layanan transportasi menggunakan pompong (perahu kecil bermotor) bagi warga yang ingin menyeberang dari arah Pangkalan Kerinci ke Langgam. Selain itu, aparat kepolisian juga aktif memberikan imbauan kepada warga agar lebih berhati-hati saat melintasi daerah yang masih tergenang air.

“Kami dari Polsek Langgam turut membantu warga yang ingin menyeberang menggunakan pompong, terutama bagi mereka yang harus bepergian dari Pangkalan Kerinci ke Langgam. Kami juga memberikan imbauan kepada masyarakat agar selalu waspada, terutama bagi anak-anak yang bermain di area banjir, untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan,” tambah Iptu Alferdo Krisnata Kaban.

Kendala dalam Evakuasi Truk

Meskipun telah lebih dari sepekan sejak insiden terjadi, hingga kini proses evakuasi kedua truk yang terjebak masih menemui kendala. Salah satu penyebab utama sulitnya evakuasi adalah kondisi jalan yang masih tergenang air dengan ketinggian yang cukup tinggi, sehingga sulit bagi alat berat atau kendaraan derek untuk menjangkau lokasi tersebut. Selain itu, arus air yang cukup deras di beberapa titik juga menjadi tantangan tersendiri bagi tim evakuasi.

Pemerintah daerah masih terus berupaya mencari solusi terbaik untuk mengevakuasi kendaraan-kendaraan tersebut tanpa menimbulkan kerusakan lebih lanjut. Alternatif yang sedang dipertimbangkan adalah menunggu surutnya air secara alami atau menggunakan alat berat yang mampu beroperasi dalam kondisi medan yang tergenang.

Harapan Masyarakat

Masyarakat setempat berharap agar pemerintah dan pihak terkait segera menemukan solusi untuk mengatasi dampak banjir ini, termasuk memperbaiki infrastruktur jalan yang kerap menjadi langganan banjir saat musim hujan tiba. Selain itu, warga juga meminta adanya peningkatan sistem drainase serta langkah-langkah mitigasi banjir yang lebih efektif agar kejadian serupa tidak terus berulang di masa mendatang.

Sementara itu, sopir dan pemilik kendaraan yang terjebak di tengah banjir juga berharap agar evakuasi dapat segera dilakukan. Selain menimbulkan kerugian material, kondisi ini juga berdampak pada kegiatan ekonomi, terutama bagi mereka yang menggantungkan hidupnya dari aktivitas pengangkutan barang dan hasil perkebunan.

Banjir di Langgam menjadi pengingat bagi semua pihak bahwa perubahan iklim dan pengelolaan lingkungan yang kurang optimal dapat memberikan dampak besar bagi kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, langkah-langkah preventif dan penanganan jangka panjang sangat diperlukan agar kejadian serupa dapat diminimalisir di masa mendatang.

Dengan adanya upaya kolaboratif antara pemerintah, aparat keamanan, dan masyarakat, diharapkan banjir yang melanda Langgam segera surut, kendaraan yang terjebak dapat dievakuasi, serta aktivitas masyarakat kembali berjalan normal seperti sediakala.

LDII Riau Apresiasi Syamsuar dan Sambut Kepemimpinan Baru Abdul Wahid

 LDII Riau Apresiasi Syamsuar dan Sambut Kepemimpinan Baru Abdul Wahid

beritapekanbaru.com


beritapekanbaru.com -Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Provinsi Riau menyampaikan apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Drs. Syamsuar, M.Si., dan Brigadir Jenderal TNI (Purn.) H. Edy Afrizal Natar Nasution, S.I.P., yang telah menyelesaikan masa jabatan mereka sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Riau. Selama kepemimpinan mereka, berbagai upaya telah dilakukan untuk memajukan Provinsi Riau di berbagai sektor, termasuk pembangunan infrastruktur, peningkatan kualitas sumber daya manusia, kesejahteraan sosial, serta pengembangan ekonomi daerah.

Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) LDII Provinsi Riau, DR. Iman Suprayogi, ST, MT, menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam atas dedikasi dan kerja keras yang telah diberikan oleh Syamsuar dan Edy Afrizal selama masa kepemimpinan mereka.

“Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Drs. Syamsuar, M.Si., dan Brigadir Jenderal TNI (Purn.) H. Edy Afrizal Natar Nasution, S.I.P., atas pengabdian dan kerja keras mereka dalam membangun Provinsi Riau. Berbagai pencapaian yang telah diraih selama masa kepemimpinan beliau tentu memberikan dampak positif bagi masyarakat Riau. Semoga segala usaha dan jasa yang telah diberikan mendapat balasan yang terbaik dari Allah SWT,” ujar DR. Iman Suprayogi.

Perjalanan Kepemimpinan Syamsuar dan Edy Afrizal

Selama menjabat, Syamsuar dan Edy Afrizal telah banyak memberikan kontribusi bagi pembangunan daerah. Beberapa kebijakan strategis yang mereka terapkan mencakup peningkatan layanan publik, penguatan sektor pendidikan, percepatan pembangunan infrastruktur, serta pengembangan ekonomi berbasis kearifan lokal. Di tengah berbagai tantangan, mereka tetap berupaya untuk menjaga stabilitas daerah dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

Namun, tantangan besar seperti pandemi COVID-19 dan fluktuasi harga komoditas utama Riau sempat memberikan dampak terhadap pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Meskipun demikian, di bawah kepemimpinan Syamsuar dan Edy Afrizal, Riau tetap mampu menunjukkan ketahanan ekonomi dan sosial yang cukup baik.

Sambutan Hangat untuk Gubernur dan Wakil Gubernur Baru

beritapekanbaru.com


Seiring dengan berakhirnya masa jabatan Syamsuar dan Edy Afrizal, LDII Riau juga menyampaikan ucapan selamat dan doa kepada H. Abdul Wahid, M.Si., dan Ir. H. S.F. Hariyanto, MT, yang telah resmi dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Riau periode 2025-2030. Pelantikan mereka dilakukan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta, pada Kamis, 20 Februari 2025.

DR. Iman Suprayogi berharap agar pemimpin baru ini dapat menjalankan amanah dengan penuh tanggung jawab serta membawa Riau ke arah yang lebih maju, sejahtera, dan bermartabat.

“Kami mengucapkan tahniah dan sukses kepada Bapak H. Abdul Wahid, M.Si., dan Bapak Ir. H. S.F. Hariyanto, MT, atas pelantikan mereka sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Riau. Kami yakin bahwa dengan pengalaman dan kapabilitas yang dimiliki, mereka dapat menghadirkan kepemimpinan yang membawa perubahan positif bagi Provinsi Riau. Semoga Allah SWT memudahkan dan melancarkan langkah mereka dalam menjalankan amanah pengabdian untuk Riau yang lebih baik,” tutur DR. Iman Suprayogi.

Komitmen LDII dalam Mendukung Kepemimpinan Baru

Sebagai bagian dari masyarakat Riau, LDII berkomitmen untuk terus mendukung kebijakan pemerintah daerah demi terciptanya pembangunan yang berkelanjutan. LDII menegaskan kesiapannya untuk bersinergi dengan kepemimpinan Abdul Wahid dan S.F. Hariyanto guna mewujudkan Riau yang lebih maju, sejahtera, dan berakhlak mulia. Komitmen ini sejalan dengan delapan bidang kontribusi LDII dalam pembangunan daerah, yang mencakup pendidikan, ekonomi, sosial, serta dakwah keislaman.

“Kami siap bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk membangun Riau yang lebih baik dan bermartabat. LDII akan terus berkontribusi dalam bidang pendidikan, ekonomi, sosial, serta pengembangan sumber daya manusia agar masyarakat Riau dapat merasakan manfaat yang nyata dari kepemimpinan baru ini,” tambahnya.

LDII juga berharap agar kebijakan yang akan diambil oleh gubernur dan wakil gubernur baru tetap memperhatikan nilai-nilai religius dan sosial budaya yang telah mengakar kuat di masyarakat Riau. Dengan demikian, pembangunan yang dilakukan dapat tetap sejalan dengan prinsip moral dan etika yang dijunjung tinggi oleh masyarakat.

Harapan Besar untuk Masa Depan Riau

Dengan dilantiknya Abdul Wahid dan S.F. Hariyanto, masyarakat Riau menaruh harapan besar agar kepemimpinan mereka mampu membawa perubahan positif di berbagai sektor. Tantangan besar menanti di depan, termasuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah, mengatasi masalah kemiskinan, mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan, serta meningkatkan kualitas layanan publik di berbagai bidang.

LDII Provinsi Riau juga berharap agar kedua pemimpin ini diberikan kekuatan, kebijaksanaan, dan kesehatan dalam menjalankan tugas-tugas mereka.

“Tanggung jawab yang diemban oleh seorang pemimpin bukanlah hal yang mudah, namun dengan niat yang tulus dan kerja keras, kami percaya bahwa Bapak Abdul Wahid dan Bapak S.F. Hariyanto mampu menjalankan amanah ini dengan sebaik-baiknya. Kami mendoakan agar Allah SWT senantiasa memberikan bimbingan dan pertolongan dalam setiap langkah yang mereka ambil,” pungkas DR. Iman Suprayogi.

LDII Riau juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama mendukung kepemimpinan baru ini agar dapat mewujudkan visi dan misi pembangunan Riau yang lebih maju, mandiri, dan berdaya saing tinggi. Sinergi antara pemerintah, organisasi kemasyarakatan, dan seluruh elemen masyarakat menjadi kunci dalam mencapai kesejahteraan yang lebih baik bagi seluruh rakyat Riau.

Dengan semangat kebersamaan dan sinergi yang kuat antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan Provinsi Riau dapat terus berkembang menjadi daerah yang lebih maju, mandiri, dan berdaya saing tinggi di tingkat nasional maupun internasional. Semua pihak harus turut berperan aktif dalam mendukung program-program pembangunan demi tercapainya Riau yang lebih sejahtera dan bermartabat di masa depan.

Baru Kali ini Menjabat Jadi Anggota Mempunyai Hutang 2,2 Terliun, Selama Menjabat Jadi Anggota DPR-RI Periode 2019–2024 Belum Pernah Dapat hutang Sebanyak Ini 21 Ribu Pegawai Kehilangan Pekerjaan

Baru Kali ini Menjabat Jadi Anggota Mempunyai Hutang 2,2 Terliun, Selama Menjabat Jadi Anggota DPR-RI Periode 2019–2024 Belum Pernah Dapat hutang Sebanyak Ini 21 Ribu Pegawai Kehilangan Pekerjaan

beritapekanbaru.com



Abdul Wahid Hentikan Seluruh Program OPD, Imbas Utang Menggunung Pemprov Riau

beritapekanbaru.com -Abdul Wahid, selaku pemimpin baru di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau, menghadapi tantangan besar sejak awal masa jabatannya. Ia terpaksa menghentikan seluruh program organisasi perangkat daerah (OPD) akibat temuan mengejutkan terkait kondisi keuangan daerah yang mengkhawatirkan. Dalam rapat bersama Forum Konsultasi Publik Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Riau yang berlangsung pada 12 Maret lalu dan disiarkan secara langsung, terungkap bahwa pemerintahan sebelumnya meninggalkan utang atau tunda bayar yang mencapai angka fantastis, yakni Rp2,2 triliun.

Temuan Utang yang Mengejutkan

Dalam keterangannya, Abdul Wahid mengaku sangat terkejut dengan besarnya angka tunda bayar tersebut. Menurutnya, selama ini utang atau tunda bayar yang terjadi di pemerintahan daerah biasanya hanya berkisar antara Rp200 hingga Rp250 miliar. Namun, kali ini jumlahnya jauh di luar perkiraan.

"Saya belum pernah menemukan ada tunda bayar sebesar Rp2,2 triliun. Paling besar sebelumnya hanya sekitar Rp200 miliar atau Rp250 miliar," ungkap Wahid.

Situasi ini membuatnya harus mengambil langkah drastis guna menyeimbangkan kembali kondisi keuangan daerah. Ia menegaskan bahwa tidak ada opsi lain selain menyetop semua program OPD untuk tahun ini demi mengatasi defisit anggaran.

Dampak Besar: Ribuan Pegawai Terpaksa Nganggur

Salah satu dampak utama dari kebijakan penghentian program OPD ini adalah sebanyak 21 ribu pegawai di berbagai OPD terpaksa kehilangan pekerjaan atau mengalami pengangguran sementara. Bahkan, Wahid menegaskan bahwa meskipun seluruh program OPD dihentikan sepanjang tahun 2025, hal tersebut tetap belum cukup untuk menutupi tunda bayar yang sangat besar ini.

"Bahkan jika tidak ada kegiatan sama sekali sepanjang tahun 2025, itu pun tidak cukup untuk menutupi utang yang sudah ada," jelasnya.

Tidak hanya pegawai OPD yang terdampak, tetapi juga berbagai proyek pembangunan infrastruktur yang seharusnya berjalan pada tahun ini menjadi tertunda. Program-program yang berkaitan dengan pelayanan masyarakat, termasuk kesehatan, pendidikan, dan bantuan sosial, juga terkena imbas akibat kekosongan anggaran. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat dan berbagai elemen pemerintahan.

Langkah Strategis untuk Menuntaskan Utang

Menyadari bahwa permasalahan ini tidak boleh dibiarkan berlarut-larut, Abdul Wahid berjanji akan mencari solusi terbaik agar utang ini dapat diselesaikan dalam waktu yang sesingkat mungkin. Ia menargetkan agar persoalan ini bisa selesai dalam tahun 2025 dan tidak berlanjut ke tahun-tahun berikutnya.

"Saya tidak ingin masalah ini berlanjut ke tahun-tahun berikutnya. Saya ingin semuanya selesai di tahun 2025. Biar kebijakan saya tidak populer, tidak masalah. Yang penting persoalan ini bisa terselesaikan," tegasnya.

Sebagai bagian dari strategi penyehatan keuangan daerah, Wahid juga mempertimbangkan pemotongan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) bagi para aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemprov Riau. Langkah ini dinilai perlu mengingat kondisi keuangan daerah yang sangat genting akibat tumpukan utang yang diwariskan oleh pemerintahan sebelumnya.

Selain itu, Wahid juga mempertimbangkan untuk melakukan efisiensi anggaran di berbagai sektor. Beberapa program yang dianggap tidak mendesak kemungkinan besar akan dihentikan sementara atau dialihkan dananya untuk menutupi tunda bayar. Ia juga membuka peluang untuk mencari sumber pendapatan lain, termasuk meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan pendapatan daerah agar dapat membantu mempercepat pelunasan utang tersebut.

Tantangan dan Harapan untuk Pemulihan Keuangan Daerah

Meskipun kebijakan yang diambilnya mungkin tidak akan disukai oleh banyak pihak, Wahid menegaskan bahwa fokus utamanya saat ini adalah pemulihan kondisi keuangan daerah. Ia berharap langkah-langkah tegas yang diambilnya dapat menghindarkan Pemprov Riau dari krisis yang lebih parah di masa mendatang.

Dalam beberapa kesempatan, Wahid juga mengajak seluruh pihak, termasuk DPRD, jajaran pemerintahan, serta masyarakat untuk bersama-sama memahami situasi ini dan berkontribusi dalam mencari solusi terbaik. Menurutnya, masalah keuangan daerah bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh elemen masyarakat yang harus ikut serta dalam menciptakan lingkungan ekonomi yang lebih sehat dan stabil.

Ia juga menekankan pentingnya transparansi dalam pengelolaan keuangan daerah ke depan. Dengan memastikan bahwa setiap kebijakan keuangan dilakukan secara terbuka dan akuntabel, diharapkan tidak akan ada lagi kasus serupa di masa depan yang dapat mengancam stabilitas pemerintahan dan kesejahteraan masyarakat.

Komitmen Pemprov Riau untuk Masa Depan yang Lebih Baik

Abdul Wahid menegaskan bahwa meskipun situasi saat ini sulit, ia tetap optimis bahwa Provinsi Riau dapat bangkit dari krisis ini dengan langkah-langkah yang tepat dan kerja sama yang baik dari seluruh pihak. Dengan komitmen kuat dan strategi yang matang, ia berharap masalah tunda bayar ini bisa segera diatasi sehingga roda pemerintahan dan pembangunan di Riau dapat kembali berjalan normal dalam beberapa tahun ke depan.

Keputusan yang diambil Wahid ini merupakan langkah besar dalam membenahi keuangan daerah. Meskipun menimbulkan berbagai dampak yang tidak diinginkan dalam jangka pendek, harapannya langkah ini dapat memberikan manfaat yang lebih besar dalam jangka panjang. Kini, tinggal bagaimana pemerintah daerah dan masyarakat dapat bekerja sama menghadapi tantangan ini untuk menciptakan kondisi keuangan yang lebih sehat dan pembangunan yang lebih berkelanjutan di masa depan.



Revolutionizing Kidney Stone Treatment with State-of-the-Art Technology

 

Revolutionizing Kidney Stone Treatment with State-of-the-Art Technology

beritapekanbaru.com


beritapekanbaru.com -Kidney stone disease, or nephrolithiasis, occurs due to the formation of solid deposits from chemical substances such as calcium, oxalic acid, and phosphorus in the urine. If left untreated, these crystals can harden into stones, leading to severe pain and potential complications.

Bethsaida Hospital Gading Serpong has introduced the latest technology to address kidney stones with the Richard Wolf Piezolith 3000 Plus, an advanced device utilizing Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL) technology. This innovative system effectively breaks down kidney stones non-invasively, offering more precise and efficient results.

"We now have a state-of-the-art device that can break kidney stones with greater precision," said Dr. Donny Eka Putra, Sp.U (K), a urology specialist and trauma consultant at Bethsaida Hospital, on Tuesday (October 15).

Precision and Comfort with Advanced Monitoring

Utilizing cutting-edge piezoelectric technology and real-time monitoring through C-Arm and ultrasound (USG), doctors can accurately track the stone’s position throughout the procedure. This level of precision ensures a highly effective treatment while minimizing patient discomfort.

"This process provides extra comfort for patients and significantly reduces pain," Dr. Donny added.

However, Dr. Donny emphasized that not all kidney stones can be treated with ESWL.

"Certain conditions, such as complex kidney stones, may require alternative minimally invasive procedures like Percutaneous Nephrolithotomy (PCNL) or Retrograde Intrarenal Surgery (RIRS)," he explained.

Commitment to High-Quality Healthcare

Bethsaida Hospital’s Director, Dr. Pitono, reaffirmed that this advanced technology reflects the hospital’s commitment to enhancing healthcare quality.

"This equipment allows patients to undergo treatment with minimal pain while ensuring maximum comfort," he stated.

ESWL technology at Bethsaida Hospital is highly effective in treating kidney stones and ureteral stones, which commonly cause symptoms such as lower back pain, painful urination, nausea, vomiting, and even hematuria (blood in the urine).

"Kidney stones form due to the crystallization of minerals and salts in the kidneys. If not treated promptly, they can lead to infections and severe kidney damage," Dr. Donny explained.

How ESWL Works

The ESWL procedure utilizes shock waves that are precisely directed at kidney stones, breaking them into tiny fragments that can naturally pass through the urinary tract. This method is an ideal solution for patients who are unable to undergo invasive surgery due to health risks, making it a safe and effective alternative.

With ongoing advancements in medical technology, Bethsaida Hospital continues to provide world-class healthcare solutions, ensuring that patients receive top-tier treatment with minimal discomfort and optimal outcomes.

Top 9 Mega Corruption Scandals in Indonesia: Timah Case Involving Harvey & Helena Lim Still Ranked No. 1

 Top 9 Mega Corruption Scandals in Indonesia: Timah Case Involving Harvey & Helena Lim Still Ranked No. 1

beritapekanbaru.com


beritapekanbaru.com -Corruption has long been an entrenched issue in Indonesia, with numerous cases emerging over the years. Some corruption scandals have caused such colossal financial damage that they can be classified as mega corruption cases. Among them, the PT Timah Tbk corruption case, with state losses estimated at IDR 300 trillion, remains the largest in Indonesian history. Other major corruption scandals include PT ASABRI and PT Asuransi Jiwasraya, both of which also involve staggering amounts of misappropriated funds.

Recently, a significant development occurred in the PT Asuransi Jiwasraya corruption case, as Indonesia's Attorney General's Office (Kejagung) officially named Isa Rahmatawarta, Director General of Budget at the Ministry of Finance, as a suspect in the financial mismanagement and investment fund corruption scandal of PT Asuransi Jiwasraya.

"The individual in question currently serves as the Director General of Budget at the Ministry of Finance of Indonesia," said Abdul Qohar, Director of Investigation at Kejagung, during a press statement at the Attorney General's Office in Jakarta on Friday, February 7, 2025.

According to Qohar, Isa was found guilty of causing financial losses to the state through mismanagement of PT Asuransi Jiwasraya’s funds. Investigations revealed that the corruption caused a total financial loss of IDR 16.8 trillion.

In recent years, Indonesia's anti-corruption agencies, including the Corruption Eradication Commission (KPK) and Kejagung, have uncovered several large-scale corruption cases. Below are some of the most notorious corruption scandals that have inflicted trillions in state losses:

1. PT Timah Corruption Scandal

The Attorney General’s Office uncovered a massive corruption scheme in PT Timah’s commodity trading practices within its Mining Business License (IUP) area between 2015 and 2022.

A total of 21 individuals have been named as suspects, including former PT Timah Tbk CEOs Mochtar Riza Pahlevi Tabrani, "crazy rich" Helena Lim, and Harvey Moeis, the husband of Indonesian celebrity Sandra Dewi.

Initially, Kejagung estimated the environmental damage from this corruption case at IDR 271 trillion. However, after an audit by the Financial and Development Supervisory Agency (BPKP), the total state loss was revised to IDR 300 trillion, including the environmental damage caused.

2. Jiwasraya Corruption Scandal

The Jiwasraya corruption scandal began with financial statement manipulation, a practice dating back over a decade. In 2006, Jiwasraya’s financial report showed negative equity of IDR 3.29 trillion due to a significant asset-liability mismatch.

The Supreme Audit Agency (BPK) later issued a disclaimer opinion for Jiwasraya’s 2006 and 2007 financial reports due to unreliable reserve disclosures. By 2015, Indonesia’s Financial Services Authority (OJK) conducted a direct examination of Jiwasraya’s investment and insurance management, revealing overstated financial assets and understated liabilities.

A total of 13 corporate entities were indicted in the corruption case, with several high-profile individuals sentenced to lengthy prison terms:

  • Piter Rasiman: 20 years in prison, IDR 1 billion fine

  • Heru Hidayat & Benny Tjokrosaputro: Life imprisonment

  • Hendrisman Rahim, Hary Prasetyo, and Joko Hartono Tirto: 20 years in prison

  • Syahwirman: 18 years in prison

The most recent development in this case is the indictment of Isa Rahmatawarta, accused of causing IDR 16.8 trillion in financial losses to the state.

3. ASABRI Corruption Scandal

The ASABRI corruption case, one of the most damaging financial crimes in Indonesia, resulted in an estimated IDR 22 trillion in state losses. While separate from the Jiwasraya scandal, investigations revealed common perpetrators, such as:

  • Benny Tjokrosaputro, CEO of PT Hanson International Tbk

  • Heru Hidayat, President Commissioner of PT Trada Alam Minera Tbk

Attorney General ST Burhanuddin expressed frustration over the lack of severe sentencing for Heru Hidayat, despite ASABRI’s financial losses reaching IDR 22 trillion.

4. MBZ Elevated Toll Road Corruption

The MBZ elevated toll road corruption case caused state losses of approximately IDR 1.5 trillion. Recent findings indicate illegal collusion in contract bidding, favoring specific parties and leading to further financial damages totaling IDR 13.5 trillion.

Four suspects were indicted in this case, including Djoko Dwiyono, former CEO of PT Jasamarga Jalan Layang Cikampek (JJC). The suspects were charged under Indonesia’s Anti-Corruption Law.

5. BTS 4G Infrastructure Corruption

The corruption in Indonesia’s BTS 4G infrastructure project resulted in losses of approximately IDR 8 trillion from a total project budget of IDR 10 trillion. The scandal implicated 16 individuals, including:

  • Johnny G. Plate, former Minister of Communications and Informatics

  • Anang Latif, CEO of BAKTI

Investigations revealed that of the planned 4,200 BTS towers, only 958 were built, despite substantial government funding.

6. BLBI Scandal

The Bank Indonesia Liquidity Assistance (BLBI) scandal dates back to the 1997 Asian Financial Crisis. The Indonesian government allocated IDR 147.7 trillion in emergency funds to rescue 48 banks. However, most debtors defaulted on their repayments.

A 2000 audit by the Supreme Audit Agency (BPK) estimated state losses at IDR 138.4 trillion. In 2021, President Joko Widodo formed a special task force to recover the stolen funds.

7. Palm Oil Land Grabbing Scandal

A joint investigation by the KPK and BPKP uncovered unauthorized land acquisitions by Duta Palma Group, leading to IDR 104.1 trillion in state losses. The scandal involved Surya Darmadi, sentenced to 15 years in prison, and Raja Thamsir Rachman, a former regent of Indragiri Hulu, who received a nine-year sentence.

8. Illegal Condensate Refining in Tuban

This scandal involved illegal crude oil sales from 2009 to 2011, causing losses of USD 2.7 billion (IDR 35 trillion at the time). It implicated PT Trans-Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) executives and former BP Migas officials, including:

  • Honggo Wendratno, former CEO of PT TPPI

  • Raden Priyono, former BP Migas Head

  • Djoko Harsono, former Deputy of BP Migas

Honggo Wendratno was sentenced to 16 years in prison but remains a fugitive.

9. Bank Century Bailout Scandal

This scandal involved a IDR 6.7 trillion bailout from Indonesia’s Deposit Insurance Corporation (LPS) in 2008. Key figures convicted include:

  • Budi Mulya, former Deputy Governor of Bank Indonesia, sentenced to 15 years

  • Robert Tantular, Bank Century’s majority shareholder, initially sentenced to 21 years but released after 10 years

These cases highlight the persistence of corruption in Indonesia, emphasizing the need for stringent enforcement and stronger accountability to prevent future financial disasters.

update State Financial Losses Due to Pertamax Counterfeiting Case from PT. PERTAMINA Estimated to Reach IDR 968.5 Trillion or Almost One Quadrillion: What is Quadrillion?

update State Financial Losses Due to Pertamax Counterfeiting Case from PT. PERTAMINA Estimated to Reach IDR 968.5 Trillion or Almost One Quadrillion: What is Quadrillion?

beritapekanbaru.com



beritapekanbaru.com -The recent revelation of a massive fuel adulteration scheme involving Pertamina has sent shockwaves across Indonesia. The estimated financial loss to the state due to this fraudulent activity is projected to reach IDR 968.5 trillion, or nearly one quadrillion. This scandal, which spans five years from 2018 to 2023, has raised significant concerns about corruption, fuel integrity, and economic repercussions.

The Discovery of the Pertamax Adulteration Scandal

On Monday, February 24, 2025, the Attorney General's Office (Kejagung) unveiled a major corruption case involving PT Pertamina Patra Niaga. Investigations uncovered that from 2018 to 2023, the company engaged in fuel adulteration, specifically blending Pertamax (Research Octane Number or RON 92) with Pertalite (RON 90), thereby compromising fuel quality and misleading consumers.

Abdul Qohar, Director of Investigations at the Attorney General’s Office, disclosed the details of the fraudulent scheme, stating, "Evidence shows that RON 88 fuel was blended with RON 92 and sold at the price of RON 92." This manipulation allowed the perpetrators to gain substantial illicit profits while deceiving consumers who believed they were purchasing high-quality fuel.

The State’s Financial Losses Could Surpass IDR 968.5 Trillion

Harli Siregar, Head of the Legal Information Center at the Attorney General’s Office, indicated that the losses from this corruption case might exceed the initial estimate of IDR 193.7 trillion. This figure represents only the damages incurred in 2023. However, given that the fraudulent activity persisted for five years, the total loss could be exponentially higher.

“Logically speaking, if the modus operandi remained the same throughout the years, then the total loss should be much greater,” Harli explained to reporters on Wednesday, February 26, 2025. If the 2023 losses alone amounted to IDR 193.7 trillion, multiplying that by five years results in an estimated loss of IDR 968.5 trillion—or nearly one quadrillion.

Despite these alarming figures, the Attorney General's Office has yet to confirm the exact total financial damage. Harli emphasized that financial experts would be required to conduct thorough assessments to determine the precise impact of this corruption case.

Pertamina’s Commitment to Fuel Innovation and Sustainability

Amidst this scandal, Pertamina remains committed to advancing its fuel product line. The company has announced a strategic focus on selling three main types of fuel:

  1. Pertamax 92 – A widely used premium fuel.

  2. Pertamax Green 95 – A blend of Pertamax and 8% ethanol.

  3. Pertamax Turbo – A high-performance fuel for superior engine efficiency.

Additionally, Pertamina plans to introduce Pertamax Green 92, which will mix RON 90 fuel with 7% ethanol. These initiatives align with Pertamina’s broader commitment to developing bioenergy solutions to achieve net-zero emissions (NZE) by 2060.

Legal Proceedings and Suspects Identified

Authorities have taken decisive action against those involved in the corruption case. The Attorney General’s Office has formally named seven suspects linked to the fraudulent management of crude oil and refinery products within PT Pertamina, its sub-holdings, and its contract-based business partners (KKKS). Legal proceedings are ongoing, with investigators uncovering further evidence to support prosecution efforts.

What is a Quadrillion?

The staggering financial losses estimated in this case have led many to ask: What exactly is a quadrillion?

According to the Indonesian Dictionary (Kamus Besar Bahasa Indonesia), a quadrillion is equal to one thousand trillion (1,000 trillion). In the American, Russian, and French numbering systems, a quadrillion represents a figure with 15 zeros (1,000,000,000,000,000).

For reference, the numbering scale continues as follows:

  • 1,000 quadrillion = 1 quintillion

  • 1,000 quintillion = 1 sextillion

  • 1,000 sextillion = 1 septillion

  • 1,000 septillion = 1 octillion

  • 1,000 octillion = 1 nonillion

  • 1,000 nonillion = 1 decillion

Broader Implications of the Scandal

The discovery of this large-scale fuel adulteration scheme has sparked widespread discussions about governance, regulatory oversight, and ethical business practices in Indonesia’s energy sector. The case underscores the urgent need for stronger regulations and enforcement mechanisms to prevent similar fraudulent activities in the future.

Furthermore, this scandal raises concerns about public trust in fuel quality and pricing. Consumers rely on transparent, fair practices when purchasing fuel, and any breach of this trust could have long-term repercussions for Pertamina’s reputation and the broader petroleum industry.

Looking Ahead

As investigations continue, the Indonesian government is expected to introduce stricter policies and monitoring systems to curb corruption within state-owned enterprises. The resolution of this case will serve as a crucial test of Indonesia’s legal system and its commitment to upholding transparency, integrity, and economic justice.

While the exact financial losses remain under review, one thing is certain: the Pertamina Pertamax adulteration case has exposed vulnerabilities in the fuel sector that demand immediate reform. The outcome of this case will likely shape the future of Indonesia’s energy policies and regulatory frameworks for years to come.

Heboh Baru Masu 2025 ,Pulang Dugem & Positif Narkoba, Sejoli di Pekanbaru Tabrak Sekeluarga hingga Tewas, Kini Minta Maaf

 Pulang Dugem & Positif Narkoba, Sejoli di Pekanbaru Tabrak Sekeluarga hingga Tewas, Kini Minta Maaf




TRIBUNNEWS.COM - Kecelakaan maut terjadi di Kota Pekanbaru pada awal tahun 2025, mobil Calya warna putih menabrak pemotor satu keluarga di Jalan Hangtuah pada Rabu (1/1/2025) pagi.

Mobil tersebut berisi tiga orang, satu di antaranya adalah seorang perempuan bernama Lidia Ristiawati Putri (25).

Lalu, dua orang lainnya adalah laki-laki, yakni sopir yang tak lain merupakan kekasih Lidia, bernama Antoni Romansyah (44) dan penumpang satunya adalah Deni (30).

Akibat kecelakaan tersebut, satu keluarga yang beranggotakan tiga orang itu meninggal dunia.

Mereka adalah Anton Sujarwo (38), Afrianti (42) dan Aditya Aprilio Anjani (10).

Kini satu keluarga korban kecelakaan tersebut telah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tampan, Jalan Uka, Pekanbaru.

Dari keterangan polisi, kecelakaan tragis itu terjadi setelah pengendara mobil Calya dan dua penumpangnya pulang dari tempat hiburan malam atau dugem.

Tak hanya itu, ketiga orang yang berada di dalam mobil tersebut juga dinyatakan positif narkoba jenis zat amphetamine dan methamphetamine.

Demikian disampaikan oleh Kasat Lantas Polresta Pekanbaru, Kompol Alvin Agung Wibawa.






“Pengendara mobil Calya dan 2 penumpang itu baru pulang dugem. Dari hasil pemeriksaan ketiganya positif narkoba jenis zat amphetamine dan methamphetamine, ini berdasarkan tes urine. Ketiganya sudah kita amankan,” ucap Alvin, dikutip dari TribunPekanbaru.com.

Kini, sopir mobil, yakni Antoni, sudah ditetapkan sebagai tersangka karena berkendara di bawah pengaruh narkoba hingga menyebabkan kecelakaan sampai korban tewas.

Demikian disampaikan oleh Kasat Lantas Polresta Pekanbaru, Kompol Alvin Agung Wibawa.


“Pengendara mobil Calya dan 2 penumpang itu baru pulang dugem. Dari hasil pemeriksaan ketiganya positif narkoba jenis zat amphetamine dan methamphetamine, ini berdasarkan tes urine. Ketiganya sudah kita amankan,” ucap Alvin, dikutip dari TribunPekanbaru.com.

Kini, sopir mobil, yakni Antoni, sudah ditetapkan sebagai tersangka karena berkendara di bawah pengaruh narkoba hingga menyebabkan kecelakaan sampai korban tewas.

Waktu sopir menabrak, saya lagi main handphone, tiba-tiba kami sudah menabrak aja, nggak tahu juga (kenapa) bisa menabrak," ujar Lidia, Rabu, dikutip dari TribunPekanbaru.com.

Kepada polisi, Lidia mengungkap, mereka tiba di Kota Pekanbaru setelah menempuh perjalanan dari Palembang, Sumatera Selatan, pada Selasa (31/12/2024) sore.


“Kami menginap di Pekanbaru, rencana mau ke Batam,” kata Lidia.

Lalu, Lidia menceritakan bahwa pada Selasa (31/12/2024) malam, ia bersama Antoni dan Deni pergi ke tempat hiburan malam di Kota Bertuah.

Kemudian, baru pulang pada keesokan paginya, yakni pada Rabu (1/1/2025).

"Saya bersama dua orang lagi, masuk ke tempat hiburan malam, dan pulang jam 05.00 WIB pagi," bebernya.

Saat pulang itulah, Lidia bersama Antoni dan Demi pergi ke Jalan Hangtuah dan menabrak para korban yang berboncengan dengan sepeda motor.

Adapun, kecelakaan di hari pertama tahun 2025 ini, terjadi sekitar pukul 06.30 WIB di Jalan Hangtuah Ujung, tepatnya di depan Klinik Siaga Medika 2, Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru.

Kecelakaan berawal ketika mobil Toyota Calya dengan nomor polisi F 1817 VI, yang dikemudikan oleh Antoni, bergerak dari arah timur menuju barat.

Sesampainya di depan Klinik Siaga Medika 2, mobil tersebut tiba-tiba melebar ke sebelah kanan jalan dan menabrak sepeda motor Honda Beat BM 5672 ABP yang dikendarai oleh satu keluarga, yakni Anton Sujarwo (38), yang membonceng dua penumpang, yakni Aditia Aprilio Anjani (10) dan Afrianti (42). 

Akibat tabrakan yang terjadi, motor Honda Beat itu terjatuh dan terseret.

Sedangkan mobil Toyota Calya terus bergerak dan kembali menyenggol sepeda motor Honda Scoopy BM 3170 MAK yang dikendarai oleh Dwi Irawanto (22) dengan penumpangnya, Nurliani (25).

Kedua sepeda motor tersebut terpental ke pinggir jalan, pengendaranya diketahui hanya mengalami luka ringan.

Sementara mobil Toyota Calya mengalami kerusakan parah pada bagian depan kanan hingga terbalik ke sisi kiri

Akibat kecelakaan ini, tiga orang yang merupakan satu keluarga tersebut meninggal dunia.

Antoni Sujarwo, pengendara Honda Beat, mengalami luka berat pada kepala, kaki kanan patah, dan leher patah.

Lalu, Aditya Aprilio Anjani, penumpang Honda Beat, mengalami luka berat di kepala dan meninggal dunia di lokasi kejadian.

Kemudian, Afrianti, penumpang Honda Beat, mengalami patah pada pinggang dan kedua kakinya. 

Ia meninggal dunia di tempat kejadian dan jenazahnya dibawa ke kamar jenazah RSUD Arifin Achmad Pekanbaru.




© all rights reserved
made with by templateszoo